Sekolah Tertua di Indonesia Sejarah Panjang Warisan Pendidikan Nusantara
Pendidikan di Indonesia telah mengalami perjalanan panjang sebelum mencapai bentuknya yang modern seperti sekarang. Di balik kemajuan pendidikan saat ini, ada institusi-institusi tua yang menjadi pelopor penyebaran ilmu pengetahuan di Nusantara. Salah satu tonggak sejarah penting dalam dunia pendidikan Indonesia adalah berdirinya Sekolah Tertua di Indonesia, yang tidak hanya menjadi saksi sejarah. Tetapi juga meletakkan dasar-dasar pendidikan formal di tanah air.
Siapa Sekolah Tertua di Indonesia?
Sekolah tertua di Indonesia adalah Sekolah Dasar Vercelen School di Kota Ambon, Maluku, yang didirikan pada tahun 1621 oleh pemerintah kolonial Belanda di bawah pengaruh Gereja Protestan. Sekolah ini menjadi tonggak awal pendidikan formal di Nusantara, meskipun awalnya hanya terbuka untuk anak-anak Eropa dan pribumi yang telah masuk Kristen.
Namun, jika berbicara mengenai sekolah menengah, maka St. Thomas School di Surabaya dan OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren) di Magelang juga menjadi contoh sekolah-sekolah awal yang melatih kaum pribumi untuk menjadi pegawai pemerintah kolonial.
Tujuan Awal Pendidikan Kolonial
Pada awalnya, tujuan pendidikan yang di selenggarakan oleh pemerintah kolonial bukanlah untuk mencerdaskan bangsa Indonesia, melainkan untuk memenuhi kebutuhan administratif Belanda. Pendidikan di sediakan agar penduduk lokal bisa menjadi tenaga kerja murah dan terampil. Atau sekadar menjadi pegawai rendahan di pemerintahan kolonial.
Namun, tanpa di sadari, pendidikan ini justru membuka jalan bagi lahirnya para pemikir dan tokoh nasionalis. Seperti Soekarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara, yang kemudian menjadi pelopor kebangkitan nasional dan pendidikan Indonesia.
Warisan dan Pengaruh Sekolah Tua
Sekolah-sekolah tua seperti Vercelen School, OSVIA, dan sekolah misi lainnya meninggalkan jejak yang kuat dalam sistem pendidikan Indonesia. Banyak dari mereka menjadi cikal bakal sekolah negeri atau swasta yang masih eksis hingga sekarang, dengan perubahan kurikulum dan sistem pendidikan yang lebih inklusif.
Beberapa sekolah yang lahir di masa kolonial masih mempertahankan bangunan tua bergaya Belanda, dan kini di lestarikan sebagai cagar budaya. Selain itu, nilai-nilai disiplin, integritas, dan semangat belajar yang di tanamkan dari awal, tetap menjadi fondasi penting dalam pendidikan modern.
Transformasi Menuju Pendidikan Nasional
Pasca kemerdekaan, pendidikan di Indonesia mengalami transformasi besar-besaran. Pemerintah Indonesia mulai mengembangkan kurikulum nasional, memperluas akses pendidikan untuk seluruh rakyat. Dan memperjuangkan hak-hak belajar bagi semua lapisan masyarakat tanpa memandang ras, agama, atau status sosial.
Konsep pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantara Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani menjadi landasan filosofi pendidikan nasional, yang menekankan keteladanan, pembinaan, dan pemberdayaan murid.
Baca juga: Bahaya Bullying di Sekolah dan Cara Mencegahnya
Sekolah tertua di Indonesia bukan hanya sekadar institusi pendidikan, melainkan juga bagian penting dari sejarah bangsa. Dari sekolah-sekolah kecil di bawah kendali kolonial, kini Indonesia memiliki ribuan sekolah dari Sabang sampai Merauke yang memberikan akses pendidikan kepada semua warga negara.
Memahami sejarah sekolah tertua di Indonesia bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa. Kita patut berterima kasih pada generasi terdahulu yang telah membuka pintu ilmu, meski dalam kondisi sulit. Kini tugas kita adalah melanjutkan perjuangan itu dengan memberikan pendidikan terbaik bagi generasi mendatang.